Zona Sulistyowati

Sesungguhnya jiwa saya merasa senang dengan ilmu, dengannya jiwa saya semakin kuat (Ibnu Taimiyah)

Tafsir Surah Al Fatihah tentang Keistiqamahan


Ust DR. Amir Faishal Fath, MA
Ibnul Qayyim pernah membuat kitab yang tebalnya 4 jilid dari inspirasi ayat: "iyya ka na'budu wa iyya ka nasta'in". Itulah kitab Madarijus Salikin.
Muqaddimahnya sangat menarik; seandainya Al Qur'an diringkas dalam satu surat, maka dialah Al Fatihah.
Apabila menjadi satu ayat, maka itulah 'bismillahirrahmanirrahim'. Apabila diringkas menjadi satu kata tunggal, maka itulah kata 'Allah'.
Inilah cara, bagaimana seorang hamba mengenal Allah dengan sesungguhnya. Semua ayat Qur'an ditujukan agar kita menjadi hamba sesungguhnya.
Hamba yang sesungguhnya adalah yang berda'wah fisabilillah. Sebagaimana gigihnya dakwah hamba syaithan.

Dikisahkan kegigihan dakwah syaithan yang mendendangkan nyanyian tiap malam di ubun-ubun seseorang dengan 3 buhul: "malam masih panjang, tidurlah tidur tidur".
Saat manusia bangun, lepas satu buhul dan syaithan kelabakan pindah ke buhul kedua dan kembali berdendang di pos buhul kedua.

Seandainya seseorang wudhu, maka syaithan kelabakan untuk pindah ke pos buhul terakhir. Dan seandainya ia shalat, lepaslah semua buhul.
Gambaran Rasul padanya adalah "fa ash baha thayyiban nafs - inilah yang jiwanya suci"
Maka kisah mengenai Surga, Allah ceritakan subyeknya tentang orang-orang bertaqwa. Karena hanya mereka saja yang siap menjalankan Al Qur'an dengan sepenuh hati.
Maka janganlah berhenti dalam level iman, tapi naiklah pada level taqwa. Merekalah yang memperoleh kemenangan yang besar.
Alkisah Kaisar Romawi kebingungan. Bagaimana bisa? pasukan mereka yang 12.000 vs 3.500 dari muslim, atau kemudian 250.000 vs 15.000 dalam perang Tabuk selalu kalah.
Kemudian di segala pos ummat islam disebar mata-mata. Laporan mereka sama: "Wahai kaisar, mereka adalah pribadi yang shalat pada malam hari, tidak suka mengambil hak orang lain, tidak berzina, tidak mendzalimi diri sendiri. sedang kami tidak demikian".
Kata sang kaisar: "Kalau begitu, selama kaum muslim demikian, istiqomah, selamanya kita takkan berhasil menaklukkan mereka".
"Wahai kenapa ya kaisar?". "Karena Tuhan mereka turut campur dalam urusan mereka". Maka dimulailah pendangkalan akhlaq & ibadah ummat islam hingga saat ini.
Kita hanya bisa menangis atas keterhijaban doa orang-orang shalih menuju langit karena ma'siat ummat muslim yang lain.
Kata Rasul ketika bercerita "Seharusnya, doa musafir yang berpakaian sederhana, tengadahnya, panggilannya pada Allah.
Semua faktor itu tak ada alasan Allah tak mengabulkannya" Semua hanya karena mereka makan yang haram, yang mereka pakai haram.

Maka inilah yang menghijabi doa kita. Kita ingat salah satu macam keharaman, yaitu secara dzat yang akan mengganggu metabolisme tubuh.
Sufyan Ats Tsauri sangat menyesal atas harta haram yang pernah ia makan. Atau Abu Bakar yang memasukkan jari-jarinya ke dalam mulut hingga muntah setelah tahu makanan yang dimakannya adalah harta seseorang yang dulunya berprofesi sebagai dukun. Hati-hatilah pada harta haram saudaraku.
Ibarat mobil yang dipaksa berjalan dengan bahan bakar solar, maka mobil akan rusak. Atau ibarat HP, tak ada yang mampu kita harapkan jika sinyalnya diputus.
Bagaimana bisa kita bisa istiqamah? Jawabannya adalah jadilah generasi yang tak rela makan harta haram.
Ada 7 ikrar yang harus kita tanam dalam jiwa untuk membangun titik istiqamah. Itulah surah Al Fatihah. di tiap ayatnya, ada ikrar penting:
1. Ikrar bahwa semua aktivitas kita, kita awali atas nama Allah. Sebagaimana dalam hadits: "Semua yg tak dimulai dengan bismillah, terputus dari Allah SWT". "jangan cela syaithan, cukuplah baca basmallah, maka syaithan akan menjadi kecil dan lari"
2. Ikrar untuk mensyukuri setiap ni'mat Allah buat kita. Dan definisi syukur yang benar adalah menggunakan ni'mat sesuai dengan keinginan yang memberikan
3. Dengan Ikrar Maha Pengasih Penyayang Allah, maka segala yang datang dari Allah adalah yang terbaik. Maka menjadilah kita pribadi yang teguh untuk tetap possitive thinking / khusnudzan pada Allah "Boleh jadi apa yang kau suka, itu sebenarnya tak baik buatmu.."
4. Ikrar menjadikan Akhirat sebagai tujuan, dunia telah aku talak tiga. Segala dunia aku tujukan untuk menuju akhirat. 'Umar ketika memimpin seperempat dunia, tiap harinya beliau tetap makan roti keras. Ketika anak-anaknya iba dan bermaksud mengganti dengan makanan yang lebih baik, 'Umar malah kemudian bercerita "Kalaupun aku mau, aku perintahkan pelayanku meracik masakan dari kambing muda. Aku hanya sengaja agar nafsuku tak dibiarkan terlena dengan dunia" Kejarlah akhirat, tapi jangan lupa dunia. Dunia hanyalah keperluan, ibarat WC, ia bukan tujuan kita masuk ke rumah.
5. Ikrar bahwa setting hidup kita hanya untuk beribadah pada Allah. Maka tak ada waktu buat kita ma'siat. Sampai kapanpun kita akan istiqamah.
6. Ikrar komitmen di jalan yang lurus. Apapun yang terjadi, inilah jalanku, identitasku, maka tunjukilah aku selalu ke jalan yang lurus. Lebah, selalu hinggap di tempat-tempat yang baik dan selalu mengeluarkan yang baik-baik. Bukan seperti lalat yang di tempat baik hinggap, pun di tempat-tempat buruk.
7. Ikrar belajar dari sejarah, maka darinya kuambil yang baik-baik dan kutinggal yang buruk-buruk.
Oleh: Luqman Zaini di Mabit "Istiqamah di Jalan Da'wah" milad 10 tahun Daarut Tarbiyah,
Masjid At Tin TMII, 21 April 2010..

0 komentar:

Posting Komentar

Silaturrahim Yuuk

Pesan Sahabat


ShoutMix chat widget

About Me

Moga tiap langkahku membawa berkah. Ibarat Tanaman, dimanapun saya ditanam, bertumbuh dan berkembanglah.

Followers

Visitor

design by sls_nomy04. Diberdayakan oleh Blogger.